ERROR CONTROL
Error
control
Bit-bit
error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki Data link
control atau data link protocol merupakan proses
terkirimnya data/komunikasi melalui sebuah siklus komunikasi data yang
terlaksana dengan penambahan kontrol layer dalam tiap alat
yang berperan dalam proses komunikasi.
Flow
Control
Flow
control adalah suatu teknik untuk memastikan/meyakinkan bahwa suatu stasiun
transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control,
buffer (memori penyangga) dari receiver akan penuh sementara masih banyak data
lama yang akan diproses. Ketika data diterima harus dilaksanakan sejumlah
proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.
Data
Flow Control
Data flow
control berfungsi untuk memastikan entitas pengirim (transmitter) tidak
membanjiri entitas penerima (receiver).
Stop-and-Wait Flow Control

Salah satu
bentuk sederhana dari flow control yakni stop-and-wait flow control.
Cara kerjanya ialah berawal dari sebuah entitas sumber (transmitter)
mentransmisi suatu frame data. Setelah diterima, entitas tujuan (receiver)
memberi isyarat untuk menerima frame lainnya yakni berupa acknowledgment (ACK).
Transmitter harus menunggu sampai menerima ACK sebelum mengirim frame
berikutnya. Si receiver juga dapat menghentikan aliran data dengan tidak
memberikan ACK.
Sliding-Window
Flow Control
Selain
Stop-and-Wait Flow Control, terdapat pula Sliding-Window Flow Control yang
dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:
Transmitter
(A) dan receiver (B), terhubung melalui suatu link full-dupleks. B dapat
menerima frame sebanyak 6 buah karena B menyediakan tempat buffer untuk n buah
frame. A dapat melakukan pengiriman n buah frame tanpa harus menunggu B
mengirimkan ACK.
Sliding-Window
Flow Control dirancang untuk membenahi sistem flow control sebelumnya, yakni
Stop-and-Wait Flow Control. Pada Stop-and-Wait Flow Control, seolah-olah
blok-blok data dikirimkan satu persatu dan mengirimkannya menunggu balasan jika
blok data tersebut sudah sampai di receiver dan receiver sudah memberikan
balasan.
Sliding-Window
Flow Control jauh lebih efisien dibandingkan dengan Stop-and-Wait Flow Control
karena:
·
Dapat
mengirimkan lebih dari satu blok frame
·
Waktu
penundaan/delay lebih sedikit
·
Transfer
data menjadi lebih cepat
Automatic
Repeat Request (ARQ)
ARQ adalah
teknik untuk mengatasi kesalahan (error) atau kehilangan frame dengan
mentransmisikan ulang frame tergantung metode yang diambil (stop-and-wait,
go-back-N, dan selective repeat). Parameter yang digunakan untuk menentukan
error atau tidaknya sebuah pengiriman data adalah dari ACK dan timeout-nya.
ARQ untuk Stop-and-Wait

ARQ untuk
Stop-and-Wait didasarkan atas teknik flow control Stop-and-Wait. Transmitter
mengirimkan sebuah frame tunggal, kemudiam harus menunggu balasan (ACK).
Mekanisme
Stop-and-Wait ARQ
ARQ untuk
Stop-and-Wait merupakan ARQ paling sederhana. Jika diperhatikan, akan terlihat
banyak waktu yang terbuang karena hanya digunakan untuk menunggu (waiting
time). Cara kerja sistem:
Transmitter
mengirimkan 1 frame dan menunggu ACK-nya.
Jika menerima
frame rusak (atau error), maka frame tersebut dibuang dan transmitter menunggu
sampai waktu timeout habis, ia akan retransmit data.
Jika
receiver menerima frame yang baik (tidak menemukan error) maka ia akan mengirim
ACK, jika tidak akan dikirim NAK. Sistem ARQ ini paling simpel dan mudah dalam
implementasi, tapi penerapannya kurang efisien.
ARQ untuk Go-back-N

ARQ untuk
Go-back-N merupakan bentuk error control yang didasarkan atas teknik flow
control sliding-window. Dalam metode ini, transmitter dapat mengirim deretan
frame yang diurut berdasarkan sebuah modulo bilangan.
Mekanisme
Go-back-N ARQ
Sistem ini
juga terbilang sistem yang sederhana, dan jika kita perhatikan akan terlihat
bahwa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk pengiriman ulang
frame-frame yang mengalami kesalahan (error). Cara kerja sistem :
Transmitter
mengirim satu frame dan menunggu ACK.
Jika
menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang dan frame sesudahnya
dibuang juga.
Setelah
itu, frame yang telah ditransfer sebelum kerusakan akan ditransfer ulang.
Jika
receiver menerima frame yang baik (tidak mengalami error) maka ia akan mengirim
ACK. Jika tidak, maka yang akan dikirim adalah REJ. Sistem ini simpel dalam
mudah dalam implementasi tapi masih kurang efisien.
ARQ untuk Selective-Reject

ARQ untuk
Selective-Reject juga disebut sebagai Selective-Detransmission. Dengan ARQ
untuk Selective-Reject, frame-frame yang ditransmisikan adalah frame-frame yang
menerima balasan negatif saja. Dalam hal ini, disebut SREJ atau frame-frame
yang waktunya sudah habis.
Mekanisme
Sistem ARQ untuk Selective-Reject
Cara kerja
sistem adalah seperti berikut:
·
Hanya
frame yang salah dikirim ulang dan frame yang diterima oleh penerima akan
ditampung dalam satu buffer.
·
Meminimalisasi
peingirman ulang. Di sini receiver narus menjaga frame yang telah diterima
sehigga memiliki buffer yang besar.
·
Pada
transmitter harus memiliki data mengenai tentang frame yang dikirim.
Komentar
Posting Komentar